Namanya Fanny, dia adalah anak yang
suka travelling. Hampir tiap negara dia kunjungi, namun kali ini dia
mengunjungi Jepang. Iya Jepang, negara yang terkenal dengan
teknologinya itu. Sebelumnya Fanny merupakan mahasiswa semester 5
yang kebeulan lagi libur selama 3 bulan untuk menjalani karirnya.
Model itulah yang membuat dia terkenal di seluruh negara.
Suatu ketika Fanny berlibur ke Jepang,
dia menemukan sesuatu yang ada di sana seperti kereta bawah tanah,
cafe yang begitu megah hingga menemukan kota yang penuh dengan fans
idol grup terkenal. Namun apalah daya jika ia di kenal oleh member
grup tersebut. Mungkin dia bakal terkenal dan mendapatkan jodoh di
sana.
Perjalanannya kali ini adalah ke
kyoto. Dari bandara Narita, Tokyo menuju ke stasiun besar tokyo. Kali
ini perjalanan menggunakan kereta bawah tanah (MRT) hingga stasiun
terbesar kyoto station , perjalanan kali ini emang super cepat hanya
2 jam saja dengan tiket kira-kira 100yen saja. Ketika diperjalanan
Fanny melihat cowok yang benar-benar bingung karena dompetnya hilang
ketika masuk kereta.
“sumimasen? I can help you?”“私は家に帰るためにお金を含む私の財布を失ってしまった。/ Watashi wa ie ni kaeru tame ni okane o fukumu watashi no saifu o ushinatte shimatta / saya telah kehilangan dompet yang berisi uang untuk pulang ke rumah.”“saya akan membantumu, sepertinya anda bukan asli penduduk jepang”“iya, Saya adalah penduduk asli Indonesia yang menetap di jepang. Saya tinggal bersama Ibu dan Ayah semenjak aku sekolah di SMA dulu”“aku juga dari Indonesia , perkenalkan namaku Fanny-desu! Kalo kamu”“namaku Rein-kun , yoroshiku!!”
Fanny bersama Rein saling berkenalan
di kereta hingga stasiun kyoto. Mungkin ini adalah perkenalan pertama
mereka. Fanny mengantarkan rein ke rumahnya.
“ibu, ayah , perkenalkan ini Fanny dia juga dari Indonesia”“oh ini Fanny yang model terkenal itu kan? Darimana kamu mengenalnya?”“saya bertemu Rein di kereta. Karena dompet Rein hilang sewaktu di perjalanan”
Rein pun kemudian terkejut ketika sang
ayah menemukan dompet rein di kamarnya. Rein sangat senang sekali
akhirnya dompet bisa ketemu lagi dan mengucapkan maaf pada Fanny.
Dengan suguhan makanan khas jepang , Fanny sangat senang sekali bisa
berkenalan dengan keluarga Rein.
“gomennasai! Fanny-chan! Aku telah teledor menaruh dompetku , maaf telah merepotkanmu”“tak apa rein-kun, lain kali hati-hati ya” ucap Fanny sambil tersenyum kepada rein“sebagai gantinya aku akan mengajakmu ke Fushimi Inari Taisha”
tak lama Fanny pun diantarkan ke Fushimi Inari Taisha (伏見稲荷大社 ) adalah kuil Shinto yang berada di Fushimi-ku, Kyoto, Jepang. Kuil ini merupakan kuil pusat bagi sekitar 40.000 kuil Inari yang memuliakan Inari. Kuil utama (honden) terletak di kaki Gunung Inari, dan tanah milik kuil mencakup gunung yang tingginya 233 meter. Di kuil ini dimuliakan Ukanomitama bersama pendampingnya, Satahiko no Ōkami, Ōmiyanome no ōkami, Tanaka no ōkami, dan Shi no ōkami (四 大神 ).[1] Inari dipercaya sebagai dewa pertanian,
sehingga kuil ini dipercaya membawa berkah bagi panen palawija,
kesukesan dalam perdagangan bisnis, dan keselamatan di bidang
transportasi.
Kuil Fushimi Inari masuk dalam peringkat kuil menurut Jinmyōchō (daftar nama kuil) yang diterbitkan bersama Engishiki. Selain itu, kuil ini berada dalam kelompok 7 kuil papan atas dari daftar 22 kuil utama (Nijūnisha). Dalam sistem lama peringkat kuil Shinto, kuil ini merupakan salah satu dari kampeisha (kuil resmi yang didanai pemerintah Jepang). Kuil utama yang ada sekarang dibangun tahun 1499 setelah bangunan yang lama habis terbakar sewaktu terjadi Perang Ōnin. Aula utama kuil ini ditetapkan pemerintah Jepang sebagai warisan budaya yang penting. Sejak abad ke-17, penganut kuil Fushimi Inari memiliki tradisi membangun torii. Sekitar 10.000 torii yang berderet-deret di Gunung Inari merupakan hasil sumbangan umat. Di antaranya, Senbon torii (deretan seribu torii) telah menjadi salah satu obyek pariwisata. perjalanan pun cukup sebentar dan kemudian di lanjutan ke taman. Ditaman, Fanny melihat bunga sakura yang lagi bermekaran dan melihat beberapa orang yang lagi piknik disana. Suasana yang cukup elegan untuk berpacaran disana. Ada angsa yang bagus serta unik disana, di situlah Fanny semakin teringat dengan kata-kata rein.
Kuil Fushimi Inari masuk dalam peringkat kuil menurut Jinmyōchō (daftar nama kuil) yang diterbitkan bersama Engishiki. Selain itu, kuil ini berada dalam kelompok 7 kuil papan atas dari daftar 22 kuil utama (Nijūnisha). Dalam sistem lama peringkat kuil Shinto, kuil ini merupakan salah satu dari kampeisha (kuil resmi yang didanai pemerintah Jepang). Kuil utama yang ada sekarang dibangun tahun 1499 setelah bangunan yang lama habis terbakar sewaktu terjadi Perang Ōnin. Aula utama kuil ini ditetapkan pemerintah Jepang sebagai warisan budaya yang penting. Sejak abad ke-17, penganut kuil Fushimi Inari memiliki tradisi membangun torii. Sekitar 10.000 torii yang berderet-deret di Gunung Inari merupakan hasil sumbangan umat. Di antaranya, Senbon torii (deretan seribu torii) telah menjadi salah satu obyek pariwisata. perjalanan pun cukup sebentar dan kemudian di lanjutan ke taman. Ditaman, Fanny melihat bunga sakura yang lagi bermekaran dan melihat beberapa orang yang lagi piknik disana. Suasana yang cukup elegan untuk berpacaran disana. Ada angsa yang bagus serta unik disana, di situlah Fanny semakin teringat dengan kata-kata rein.
“suatu saat , aku pasti akan menemukan seorang permaisuri cantik di kyoto ini.”
Fanny kemudian segera meninggalkan kyoto dan kembali ke tokyo untuk melalakukan perjalannya ke Akihabara pada esok harinya . Dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang tua Rein yang telah mengantar Fanny keliling ke kyoto
#tobecontinued *AKIHABARA!!
0 comments:
Post a Comment